Transaksi Perdagangan TEI 2016 Tembus USD1 Miliar

lsan05b2m7

 

Produk yang paling diminati, ungkap Enggar, antara lain furnitur, perlengkapan elektronik dan listrik, makanan olahan, rempah-rempah dan minyak atsiri. Buyer juga menunjukkan minat pada produk kayu ringan dan kopi premium.

“Saya meyakini bahwa ini akan tercapai di atas USD1 miliar, beberapa delegasi itu berkunjung ke daerah, mereka akan melakukan negosiasi secara langsung, mereka melakukan peninjauan ke pabriknya,” ujar Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dalam penutupan TEI 2016 di Jakarta Internasional Expo, Kemayoran, Minggu (16/10/2016).

Nilai transaksi perdagangan pada Trade Expo Indonesia (TEI) 2016 ke 31 bisa menembus USD1 miliar. Beberapa importir asing bahkan menindaklanjuti pembeliannya dengan mengunjungi langsung pabrik untuk permintaan yang berkesinambungan. “Makanya saya optimistis sampai penutupan sore nanti tembus USD1 miliar. Kalau 2016 bisa mencapai lebih dari USD1 miliar, maka tahun depan akan lebih tinggi,” tekan Enggar.

Hingga pagi hari ini, tercatat transaksi total mencapai USD974,76 juta, naik 7,2 persen dari total transaksi tahun lalu. Pencapaian itu mayoritas berasal dari transaksi produk USD826,52 juta, dan jasa USD48,23 juta.

“Tercatat lebih dari Rp670 miliar dalam waktu kurang dari 6 jam lokal. Jadi transaksi dagang lokal kemaren itu semua perhatian tertuju kesini,” jelas Enggar. Pada penutupan TEI yang digelar sejak 12 Oktober kemarin, tercatat ada 15.567 pengunjung dari 125 negara turut meramaikan gelaran tahunan ini.

 

Tingkatkan Kinerja Ekspor, Kemendag Kolaborasi Dengan Kemenlu | PT. Rifan Financindo Berjangka Cabang Axa

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan pihaknya telah sukses berkolaborasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) untuk mendatangkan pembeli potensial dalam pagelaran tahunan Trade Expo Indonesia (TEI) 2016.

“Kolaborasi dengan Kemenlu akan kami perkuat lagi denga menggandeng teman-teman Diaspora Indonesia yang jumlahnya 8 juta orang di 35 negara,” jelas Enggar dalam pidato penutupan TEI 2016 di Jakarta, Minggu (12/10/2016).

Kementerian Perdagangan bakal kian masif mempromosikan produk lokal ke pasar global dengan menggandeng Kementerian Luar Negeri. “Kami harus memaksimalkan fasilitas yang kita miliki seperti Indonesia Design Development Center . Sesuai perintah Presiden, kami juga akan menambah pendanaan untuk lembaga tersebut.”

“Banyak juga pertemuan kehormatan dengan pejabat setingkat menteri dan sejumlah duta besar negara sahabat serta delegasi dagang mereka yang menjadi awal yang prospektif bagi hubungan dagang di masa mendatang,” tutur Enggar.

Kesuksesan kolaborasi dua kementerian ini, sebut Enggar, ditandai dengan tingginya jumlah keragaman negara asal buyer. Catatan Kemendag, ada 125 negara yang hadir dalam perhelatan tahunan ini. Kemudian, transaksi pun terjadi dari importir asal 110 negara.

Adapun, selain meningkatkan promosi ke pasar global, Enggar juga bakal menggiatkan kolaborasi antara desainer dengan pengusaha di dalam negeri. Tujuannya, yakni meningkatkan nilai tambah produk di sisi desain untuk menarik pasar ekspor. Ke depannya, Enggar berharap kemitraan ini dapat dilanjutkan terutama untuk pelayanan after sales dengan para pembeli potensial manca negara tersebut.

 

Komoditas Strategis Masih Terus Impor | PT. Rifan Financindo Berjangka Cabang Axa

Menurut Fadli, angkanya juga terus meningkat. Tahun lalu, total impor pangan menguras devisa hingga US$8,846 miliar, atau sekitar Rp116,5 triliun. Untuk tahun ini, pada semester pertama 2016 saja nilai impor pangan sudah sebesar US$5,4 miliar, atau setara Rp70,1 triliun dengan volume 14,6 juta ton.

Sejak 2007 Indonesia mengalami defisit perdagangan pangan. Impor pangan melejit lebih cepat daripada ekspor, sehingga defisit terus melebar. Laju permintaan pangan di Indonesia kini mencapai 4,87 persen per tahun, dan tak mampu dikejar oleh kemampuan produksi nasional.

”Itu sebabnya hingga kini kita masih mengimpor komoditas pangan strategis, seperti misalnya beras, jagung, kedelai, tepung terigu, gula pasir, dan bahkan garam,” kata Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon, Minggu (16/10). ”Jumlah ini naik sekitar 12,2 persen jika dibandingkan angka pada periode yang sama tahun 2015. Hingga akhir tahun, angkanya akan lebih besar lagi,” kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini.

Rifanfinancindo

 

Leave a comment