Massa FPI akan Berunjuk Rasa di Depan Balai Kota DKI Hari Ini

3df8bdf8-9d22-44c4-90f2-bca65f89b53a

Informasi yang dihimpun detikcom, sebelum berunjuk rasa, massa FPI ini akan melaksanakan salat Jumat berjamaah di Masjid Istiqlal. Ribuan orang ini akan mendapat pengawalan dari pihak Polda Metro Jaya. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono mengatakan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Mochammad Iriawan telah melakukan rapat koordinasi dengan jajaran untuk persiapan pengamanan aksi tersebut. Massa FPI ini mendemo Ahok terkait pernyataan Ahok soal Surat Al-Maidah ayat 51.

“Rencana mereka start dari Istiqlal kemudian jalan kaki menuju ke Jl Medan Merdeka Timur, kemudian ke pertigaan stasiun belok kiri langsung nyeberang mengarah ke Jl Medan Merdeka Selatan ke Balai Kota,” ungkap Awi. Setelah itu, massa akan melakukan aksi long march ke Gedung Balai Kota DKI.

“Untuk kekuatan personel masih dilakukan kalkulasi oleh Dirintelkam dan Karoops. Yang pasti Kapolda sudah menyampaikan agar (personel pengamanan) berimbang. Kita harus imbangi, makanya nanti kita lihat perkiraan massanya berapa, perkiraan intelijen bagaimana, berapa personelnya nanti akan dikalkulasikan dulu,” ujar Awi Kamis (13/10).

Pengamanan unjuk rasa ini melibatkan Satuan Brimob, Satuan Sabhara, Satuan Intelkam, Satuan Reserse dan Satuan Lalu Lintas. Selain mengamankan massa unjuk rasa, polisi juga memberikan perhatian khusus ke sejumlah obyek vital di rute-rute lintasan yang akan dilewati massa.

Massa dari Front Pembela Islam (FPI) akan berunjuk rasa di depan gedung Balai Kota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (14/10/2016). Peserta unjuk rasa diperkirakan berjumlah sekitar 5.000 orang. Kemudian nanti mereka orasi di sana baru finishnya di Patung Kuda,” lanjut Awi.

“Di sana banyak obyek vital tentu kita amankan titik-titik tersebut seperti Gereja Katedral, Gereja Imanuel, Masjid Istiqlal, Kedubes Amerika Serikat, kemudian di situ ada kantor Istana Wapres, kita amankan juga Balai Kota.

 

Ahok di Antara Demo FPI dan Sophia Latjuba | PT. Rifan Financindo Berjangka

Petugas gabungan dari Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya mengawal pergerakan massa. Sebagian petugas berbaris di sisi jalan. Sedangkan, barisan massa dipandu petugas yang mengendarai sepeda motor. “Jangan anarkis. Pak polisi, tentara sudah mau periksa Ahok,” Rizieq mengimbau demonstran yang membalasnya dengan takbir.

Usai salat Jumat di Masjid Istiqlal, massa penolak Ahok bertolak dari Istiqlal menuju Balai Kota DKI Jakarta untuk menggelar demo besar. Sepanjang perjalanan, mereka terus menyuarakan tuntutan agar Ahok ditangkap dan segera diproses hukum.

Massa yang mengenakan baju putih dengan berbagai atribut itu pun berbaris di belakang mobil komando. Sebagian dari mereka yang mengendarai sepeda motor sudah menunggu di depan Lapangan Banteng. “Kami siap jihad, penjarakan Ahok” tulisan di salah spanduk yang digenggam oleh demonstran.

 

Pernyataan Ahok yang menyebut surat Almaidah ayat 51 dalam sebuah kunjungan kerja ke Kabupaten Kepulauan Seribu dianggap melukai hati sebagian golongan umat muslim. Kendati telah menyampaikan kata maaf, namun hal tersebut dianggap tak cukup.
Sejumlah Umat muslim membawa bendera saat melakukan aksi menuju Balai Kota Jakarta, Jumat (14/10). Mereka mendesak Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mundur. (Liputan6.com/Hemi Fithriansyah)
“Hati-hati provokasi. Kita ini bukan gerakan politik. Kita tidak ada hubungannya dengan Pilkada DKI. Ini murni penegakan hukum karena telah menistakan agama,” ujar Rizieq di atas mobil komando. Dalam orasi tersebut, Rizieq juga meminta massa tidak berlaku anarkistis.

Tak hanya mendengar orasi, massa juga membawa beragam atribut demonstrasi seperti spanduk. Spanduk yang menghiasi jalannya aksi mayoritas berisi tuntutan terhadap Ahok. Dari yang isinya meminta Ahok mundur sebagai gubernur DKI, hingga menuntut Ahok segera dipenjara.

Ribuan anggota Front Pembela Islam (FPI) dan beberapa ormas perlahan mendekat ke kantor Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Mereka datang dengan satu tujuan, ingin meminta Ahok bertanggung jawab atas pernyataannya mengutip ayat suci.

Sebelum jalan menuju Balai Kota DKI, Imam Besar FPI Rizieq Shihab mengingatkan massa untuk tidak mudah terprovokasi. Dia mengatakan, aksi ini murni untuk penegakan hukum, bukan soal Pilkada DKI Jakarta.

 

Ini Warga Tionghoa yang Juga Ikut dalam Demonstrasi Anti-Ahok | PT. Rifan Financindo Berjangka

Lieus mengaku telah lama mencermati Ahok, sejak kasus Sumber Waras dan reklamasi Pulau G. Ia yakin, Ahok selama ini berada di lindungan Presiden Indonesia, Joko Widodo. “Tapi akhirnya hari ini datang, hari ini adalah hari kebenaran kita. Akhirnya Tuhan berikan jalan,” papar Lieus.

Di tengah para pengunjuk rasa yang beragama Islam, hadir seorang lelaki paruh baya berparas oriental, ia adalah Lieus Sungkharisma. “Beraninya Ahok menista agama Islam. Tidak ada maaf bagi dia, Ahok ini orang jahat,” seru Lius di tengah ratusan ribu pengunjuk rasa.  Ia bergabung bersama aksi demontrasi ini sebagai gerakan nasionalis.

Ribuan anggota Forum Pembela Islam dan organisasi massa se-Jakarta berunjuk rasa terkait penghinaan ayat Alquran yang diduga dilakukan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama atau akrab dipanggil Ahok.

Di depan kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Lieus di ajak bergabung bersama jajaran pimpinan FPI oleh Ketua FPI, Habib Rizieq. “Aksi ini bukan soal etnis, bukan karena (Ahok) Cina. Malahan hari ini hadir tokoh Cina yang juga menolak Ahok.” ucap Habib Rizieq merujuk kepada Lieus.

Lieus menutup orasinya dengan berjanji akan berada di sisi umat Islam untuk menjatuhkan Ahok. Ia bahkan menantang polisi jika melindungi Ahok. “Bapak polisi, kita rakyat tidak akan takut, pasti kita lawan.”

Lieus selama ini dikenal sebagai tokoh Tionghoa yang anti Ahok. Beberapa kali komentarnya di media menyerang Ahok. Sebelumnya, Lieus juga pernah bergabung bersama FPI dalam demonstrasi yang menuntut Ahok dipenjara karena korupsi, April lalu.

“Ahok sudah minta maaf? Minta maafnya tidak tulus, hanya pura-pura. Kita tidak akan maafkan dia, kita minta kepolisian untuk tangkap Ahok,” seru Lius disambut oleh teriakan takbir oleh para pengunjuk rasa.

Menggunakan kemeja putih sederhana, Lieus naik ke atas mobil komando. Pengunjuk rasa pun riuh menyambut kehadiran Lieus di atas mobil. Setelah memperkenalkan diri, Lieus menyampaikan, meskipun ia keturunan Tionghoa, ia tidak mendukung Ahok.

Rifan Financindo

 

Leave a comment