Pesawat Cessna Tergelincir di Kabupaten Puncak Papua

394459bc-9cac-4ddb-89e6-c49b2f69f380_169

Pesawat jenis Cessna milik Asia One Air yang mengangkut sembako tergelincir di Lapangan Terbang Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, Kamis (13/10). Tidak ada korban jiwa pada kecelakaan tersebut.  Melansir Antara, pesawat itu terbang dari Timika. Ketika mendarat di Ilaga, pesawat tergelincir sehingga sayap bagian kiri rusak.

Pada 22 September lalu, Menteri Perhubungan Budi Karya Samadi melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Puncak. Kedatangannya merupakan bagian dari persiapan proyek tol udara di Puncak.

Kapolres Puncak Jaya AKBP Hotman Hutabarat membenarkan peristiwa tersebut. Ia mengatakan, pesawat yang dikendarai pilo Zahron dan co-pilot Stevanus itu hanya membawa bahan makanan dan tidak mengangkut penumpang.

Selama ini, Puncak hanya dapat diakses melalui jalur udara. Budi berkata, kondisi geografis adalah kendala utama bagi pemerintah setempat.  Penutupan bandara berlaku sejak pukul 7.49 hingga 10.30 WIT.

Mengutip situs Pemkab Puncak, landasan pacu di Bandara Ilaga hanya memiliki panjang 600 meter. Pemerintah berencana memanjangkan landasan itu menjadi 1.600 meter agar pesawat jenis ATR dan hercules dapat mendarat di lapangan terbang itu.

Sementara itu, Kementerian Perhubungan menutup aktivitas penerbangan di Ilaga. Pesawat Cessna berkode penerbangan PK-LTV yang tergelincir masih menutup landasan pacu.

 

Pesawat Pemkab Mimika Kecelakaan di Ilaga | PT. Rifan Financindo Berjangka Cabang Medan

Pesawat yang dioperasikan oleh operator penerbangan Asian One Air ini dikemudikan oleh pilot Kapten Jaron Burhani dan Kopilot AKP Stevanus. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini. Pesawat tidak membawa penumpang dan hanya membawa sembako.

Dari informasi yang dihimpun, awalnya pesawat nahas ini melakukan pendaratan di runway 25 dalam keadaan aman sambil melaju ke arah tengah runway, kemudian dilakukan rem kiri, namun tidak berfungsi. Pesawat terus melaju kencang dan hingga ke ujung runway 07 dan terjatuh dengan posisi miring.  Saat ini, pesawat dijaga ketat anggota Satgas Paskhas, sebab sayap kiri pesawat masih mengeluarkan bahan bakar avtur. a

Pesawat jenis Grand Caravan PK-LTV milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika, Papua, mengalami kecelakaan saat akan mendarat di Bandara Aminggaru, Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, Kamis (13/10/2016) pukul 06.25 WIT.

Beruntung pilot dan kopilot berhasil selamat dan langsung dibawa ke ruang PK bandara. Sementara, kondisi pesawat mengalami kerusakan pada baling-baling yang mengalami bengkok. Sedangkan muatan dalam pesawat berupa bahan sembako dalam kondisi aman.

 

Akibat Rem Blong, Pesawat Caravan Tergelincir di Papua | PT. Rifan Financindo Berjangka Cabang Medan

Pesawat terbang jenis Grand Caravan PK-LTV milik maskapai Asian One tergelincir saat mendarat di Bandara Aminggaru, Distrik Puncak Jaya, Papua, pada pukul 06.25 WIT, Kamis, 13 Oktober 2016.

Pesawat yang terbang dari Timika itu awalnya mendarat dengan aman di Bandara Ilaga. “Saat roda pesawat menyentuh landasan, atau touch (mendarat) di runway (landasan pacu) 25, kondisinya masih aman, namun saat melaju ke tengah runway, dilakukan pengereman, tapi rem kiri diduga tidak aktif,” katanya menambahkan.

Juru Bicara Kepolisian Daerah Papua, Komisaris Besar Polisi Patrige Renwarin, membenarkan insiden itu. Menurutnya, pesawat itu diawaki Kapten Pilot Jaron Burhani dan Kopilot Ajun Komisaris Stefanus.

“Crash landing (mendarat darurat) di Ilaga,” katanya.Tidak ada korban dalam insiden pesawat yang mengangkut bahan makanan itu. Pesawat nahas itu sedang dievakuasi dari ujung landasan pacu ke tempat parkir agar tak menggangu penerbangan lain.
Pesawat kemudian tidak dapat dikendalikan dan terus melaju ke ujung landasan pacu. Pesawat melaju kencang ke ujung landasan sampai jatuh dengan posisi miring. Pesawat itu diperkirakan mengalami rem blong sehingga tak terkendali lalu menabrak ujung Bandara.

Rifan Financindo

 

Leave a comment