Kapolri Aku Masih Banyak Polisi Arogan dan Koruptif

155307020161005-095257780x390

Dan Tito mengakui, masih banyak ditemui oknum polisi yang melakukan hal bertentangan dengan etik, bahkan melawan hukum. “Sikap arogansi, budaya yang masih koruptif, dan pengguna kekerasan eksesif, itu masih ada,” ujar Tito di Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Selasa (11/10/2016).

“Saya langsung melakukan video conference, saya ambil alih serah terimanya di depan saya dan itu di seluruh Indonesia memonitor,” kata Tito. Sementara itu, penghargaan diberikan kepada polisi berprestasi. Seperti yang diberikan Tito kepada anggota Polres Bekasi yang menangkap pelaku perampokan.

Perilaku negatif itu memicu rendahnya tingkat kepercayaan publik kepada Polri .Pembakaran kantor polisi dan perlawanan kepada aparat menunjukkan bahwa masyarakat tidak merasakan kenyamanan dengan apa yang dilakukan oknum kepolisian.

Tito pun menyimpulkan bahwa commander wish yang selama ini gencar dia gaungkan belum menyentuh hingga ke unit kepolisian level bawah, seperti tingkat polsek.

Tito mengaku tegas dalam menjatuhkan reward and punishment (penghargaan dan sanksi). Bagi polisi atau unit kepolisiannya yang melanggar etik, Tito janji akan menindak tegas. Seperti yang terjadi pada Direktur Reserse Narkoba Polda Bali Komisaris Bersar Franky Haryanto, ia dimutasi karena diduga memeras tersangka kasus narkoba yang ditangani.

Kepala Polri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan, waktu satu hingga dua tahun tak cukup untuk membenahi Polri. Apalagi kultur yang melekat pada Polri saat ini adalah arogan dan koruptif. Pandangan masyarakat itu, kata dia, berdasarkan pengamatan dan pengalaman.

Tito mengatakan, dirinya tak akan segan-segan memberi hukuman maupun penghargaan kepada anggota kepolisian yang berhak menerimanya. Tito menyadari bahwa ekpektasi masyarakat kepadanya untuk mereformasi Polri sangat tinggi, maka ia berupaya sebisa mungkin melakukan perubahan. “Reformasi telah dilakukan, tapi yang paling tidak berhasil reformasi kuktural karena tidak seperti memencet lampu yang langsung hidup. Butuh proses,” kata Tito

“Para pelaksana di lapangan para Bintara Tamtama sampai para perwira pertama pun belum banyak mengetahui sehingga mereka belum menyadari bahwa betapa pentingnya public trust,” kata Tito.

Tingkatkan Kepercayaan Publik, Kapolri Maksimalkan Kinerja & Perbaiki Kultur | PT. Rifan Financindo Berjangka Cabang Axa

tingkatkan-kepercayaan-publik-kapolri-maksimalkan-kinerja-perbaiki-kultur-pexfg9fysq

Salah satu comander wish atau harapan kepemimpinan Kapolri Jenderal Tito Karnavian kepada institusinya adalah meraih kembali kepercayaan publik. Menurut Tito, kepercayaan publik dapat ditopang melalui tiga hal. “Pertama kinerja maksimal, perbaikan kultur prilaku, dan manajemen media massa,” kata Tito dalam dalam Dialog Polri bertajuk ‘100 Hari Program Prioritas Kapolri’ di Rupatama Mabes Polri Jalan Trunojoyo Jakarta Selatan, Selasa (11/10/2016).

Untuk manajemen media, menurut Tito merupakan penopang paling penting untuk meraih kepercayaan publik. Tito mencontohkan ketika manajemen media kurang pas maka akan berdampak pada organisasi. “Ada 400 ribu anggota polisi baik tapi tidak termonitor oleh media tentunya ketika satu anggota perwira (Kapolsek “Koboy” Kemayoran) yang ditemukan di emperan toko (tengah mabuk) menjadi viral berkembang terus menerus,” jelas Tito.
Contoh lainnya, adalah kasus perampokan di Pondok Indah Jakarta Selatan. Kala itu aparat menangani dengan baik perampokan tersebut. Karena diliput media, masyarakat memberikan cap anggota Polda Metro profesional menangani kasus. “Itu kasus Pondok Indah aparat Polda Metro dengan sangat baik (menanganinya) delapan jam live visual media dan akhirnya berhasil membuat persepsi publik Polri profesional. Padahal di Polda lain ada kasus yang sama tapi cara penaganannya bagus tidak termonitor,” katanya

Kinerja maksimal, sambungnya, harus diwujudkan aparat melalui profesionalisme penegakan hukum, menjaga kamtibmas, penaganan kasus narkoba hingga menangani pelanggaran kejahatan yang masih banyak terjadi. Sementara perbaikan kultur, seperti perilaku korupsi dan arogansi aparat dan menghilangkan budaya kekerasan. “Contohnya kasus Meranti di Riau, tersangka ditangkap sehat sampai di kantor polisi meninggal dan kantor polisi diserang ini faktor kultural yang harus diperbaiki,” katanya.

Bekuk Perampok Bersenpi, 2 Bintara Polisi ini Diberi Penghargaan Oleh Kapolri | PT. Rifan Financindo Berjangka Cabang Axa

cc2f3277-d215-43e5-b7dd-444bb94dcba9_169

 

Tidak hanya Aiptu Rachman, Anggota Sat Lantas Polres Tangerang Kota Brigadir Rizky Pitang juga diganjar penghargaan dan disekolahkan karena mampu menangkap begal bersenjata api.

Acara penganugerahan itu dilakukan di Mapolres Metro Bekasi Kota, Jawa Barat, Selasa (11/10/2016) pagi tadi. anggota Babinkamtibmas Polres Metro Bekasi Kota Aiptu Aris Rahman yang diberikan penghargaan karena mampu melumpuhkan perampok bersenjata.

“Dengan melumpuhkan perampok dan tembak tembakan. Bahwa polisi ada dan bekerja. Dan apa yang dilakukan Aiptu Rahman, adalah bahwa ada sosok polisi yang rela berkorban demi rakyat, dan juga UU Polri dijalani dengan baik oleh Aiptu Rahman,” ujar Tito dalam keterangannya.

Karena kinerjanya, kata Tito, Aiptu Rahman diberikan penghargaan sekolah tanpa tes dan promosi. “Kasus Pak Rahman seperti kasus di Solo, alhamdulilah Allah memberikan keselamatan untuk dia karena Bom tidak meledak sempurna,” ujarnya.

Di lokasi terpisah, Tito mengatakan ingin menciptakan iklim kompetisi yang positif di kepolisian. “Di manapun juga Polres Polsek yang anggotanya berprestasi tingkat nasional saya akan memberikan penghargaan langsung,” kata Tito di Rupatama, Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (11/10/2016).”Bila perlu ke Papua, NTT dan lainnya. Saya ingin menciptakan iklim kompetisi yan sehat,” urainya

Kapolri Jenderal Tito Karnavian menggalakkan bahwa anggota yang berprestasi akan diberikan penghargaan untuk meningkatkan kinerja anggota. Dua anggota polisi diberikan penghargaan hari ini.

“Terimakasih untuk Pak Rahman dan Pak Rizky, untuk rekan-rekan lain bisa sebagai pemicu untuk berbuat lebih baik buat masyarakat, serta atas kuasa Tuhan. Mari kia bangun sama sama Polri agar lebih baik,” urainya.

Rifan Financindo

Leave a comment