ISIS Tenggelamkan 58 Pemberontak di Mosul

0886f5d0-5e3e-46dd-82c1-6ca015308255_169

Warga kepada Reuters melalui sambungan telepon mengatakan, puluhan orang itu ditenggelamkan hingga tewas dan dikubur secara massal di pinggiran kota.

Mosul adalah kota terbesar di Irak yang dikuasai ISIS. Warga di Mosul mulai melawan dengan menyemprotkan cat bertuliskan inisial “M” di tembok-tembok yang dalam bahasa Arab berarti perlawanan. Jika ketahuan, ISIS akan mengeksekusi mati pelakunya.

Rencana pemberontakan terendus setelah ISIS melihat pesan singkat soal pengiriman senjata di ponsel salah satu dari mereka. Dalam interogasi, dia mengakui senjata disembunyikan di tiga lokasi yang akan digunakan pemberontak untuk mendukung pasukan Irak dalam menyerang Mosul.

Pemimpin pemberontakan adalah pemandu Khalifah ISIS Abu Bakar al-Baghdadi. Namanya dirahasiakan untuk menjaga keselamatan keluarganya. Soal eksekusi ini dikonfirmasi oleh Hisham al-Hashimi, penasihat pemerintah Baghdad soal ISIS dan Kolonel Ahmed al-Taie, petinggi militer di Nineveh.

“Beberapa keluarga mengirim wanita tua untuk meminta jenazahnya. Tapi Daesh mengusirnya dan mengatakan tidak ada mayat, tidak ada pemakaman, penghianat itu telah murtad dan mereka dilarang dimakamkan di pemakaman Muslim,” kata seorang warga kepada Reuters, menggunakan nama lain ISIS, Daesh.

Hashimi mengatakan, ISIS menyerbu tiga rumah yang digunakan untuk menyembunyikan senjata pada 4 Oktober lalu. Pemberontakan ini membuktikan ISIS mulai kehilangan popularitas bukan hanya di kalangan warga, tapi juga di antara anggota mereka sendiri.

Diberitakan Reuters yang mendapatkan informasi dari dalam Mosul akhir pekan lalu, sedikitnya 58 orang yang dituding merencanakan pemberontakan telah dieksekusi. Daftar nama 58 orang yang dieksekusi mati diberikan ke rumah sakit yang langsung mengabari keluarga, namun jasad mereka tidak dikembalikan

Kelompok militan ISIS menggagalkan upaya pemberontakan terhadap kepemimpinan mereka di Mosul, Irak, jelang serangan besar-besaran tentara pemerintah yang dibantu koalisi Amerika Serikat ke wilayah itu.

 

Persiapan Tempur Irak Bebaskan Mosul | PT. Rifan Financindo Berjangka Cabang Solo

 

Pasukan syiah diperkirakan akan memainkan peranan penting dalam operasi militer besar-besaran tersebut. Keterlibatan pasukan syiah sendiri menjadi isu sensitif dalam hal ini mengingat Provinsi Niniwe dihuni mayoritas Sunni. Hubungan kedua penerus ajaran Nabi Muhammad ini memburuk tatkala Syiah dituding melakukan kekerasan terhadap warga sipil setempat selagi bertempur melawan ISIS.
Operasi pembebasan Mosul, seperti diwartakan The New Arab, Senin (17/10/2016), akan melibatkan banyak pihak. Pasukan Presiden Recep Tayyip Erdogan ditempatkan di luar Mosul, setelah Baghdad menolak mengikutsertakan mereka dalam pertempuran ini.

Pemerintah Irak telah habis kesabaran. Pembebasan Kota Mosul jadi harga mati.Tidak disebutkan pembagian jumlahnya, namun untuk Turki sendiri, dipastikan ada sekira 2.000 pasukannya yang sudah dimarkaskan di luar Mosul.

Selain pasukan syiah dan militer Irak yang dibekingi koalisi antiteror Amerika Serikat, pasukan peshmerga Kurdi, pejuang Sunni dan pasukan Turki pun akan ikut angkat senjata menendang ISIS keluar dari wilayah kedaulatan Irak.

Dikhawatirkan, sasaran utama Turki bukan ISIS tetapi Peshmerga. Di kubu lawan, ISIS dipastikan siap memberikan perlawanannya untuk mempertahankan basis kekuasaan mereka di Irak. Dalam pertempuran sebelumnya, ISIS mengerahkan militannya sedikit demi sedikit.

Pada waktu nyaris bersamaan, pasukan Irak akan berupaya memotong pasokan utama ISIS di barat laut Mosul. Diketahui kawasan ini menjadi basis pertahanan kelompok teroris yang juga menduduki paksa Suriah tersebut.

Sebagian lain pasukan Irak rencananya akan menggempur ISIS dari pangkalan udara Qayyarah, di selatan Mosul. Operasi serangan udara kabarnya akan dikomandoi dari sini. Genderang perang dikumandangkan. Sekira 60 ribu pasukan dikerahkan dan sudah mengepung kota terbesar kedua di Irak tersebut selama beberapa hari terakhir.

Diperkirakan, mereka kali ini sudah siap dengan 6.000 pasukannya. Penduduk setempat juga melaporkan, militan ISIS tampak memperkuat parit di sekitar kota dan mengatur jebakan ranjau darat di sepanjang jalan utama.

Seperti diketahui, Erdogan bersumpah menghabisi seluruh etnis Kurdi. Sementara itu, perihal strateginya, pasukan khusus Irak akan mulai melancarkan serangan dari utara dan timur. Peshmerga Kurdi di sisi lain akan mendorong kelompok teroris tersebut di kawasan Niniweh yang dihuni banyak umat Kristiani dan kaum Yazizdi di timur laut Mosul.

Mosul adalah salah satu kota di Provinsi Niniwe yang berada 352 kilometer jauhnya ke arah barat laut dari Ibu Kota Irak, Baghdad. Populasi awalnya diperkirakan ada 1,5 juta orang, tetapi kini tersisa 600 ribu warga sipil. Mereka akan diungsikan segera guna menghindari pertempuran sengit di kota yang direbut ISIS sejak Juni 2014 itu.

 

Irak Umumkan Operasi Perebutan Kota Mosul dari ISIS | PT. Rifan Financindo Berjangka Cabang Solo

Mosul merupakan kota terbesar kedua di Irak dan kota terakhir yang masih berada di bawah kontrol ISIS, setelah serangkaian operasi militer pemerintah yang berupaya untuk merampas wilayah-wilayah dari ISIS sejak tahun 2014. Pertempuran ini pun telah menyebabkan lebih dari tiga juta warga Irak meninggal, dan diperkirakan 10 juta lainnya membutuhkan bantuan kemanusiaan.

Perdana Menteri Irak, Haider al-Abadi, telah mengumumkan dimulainya serangan besar untuk merebut kembali Mosul dari cengkeraman Kelompok Daulah Islamiyah Irak dan al-Syam, atau yang dikenal dengan ISIS.

Langkah untuk merebut kembali kota Mosul dari ISIS muncul setelah pasukan militer, yang didukung oleh kelompok bersenjata dan koalisi udara pimpinan AS, berhasil merebut kembali banyak wilayah dari pejuang ISIS di tahun 2014 dan 2015. Selama dua tahun terakhir, militer Irak telah berjuang untuk mendapatkan kembali kontrol atas sebagian besar wilayah yang jatuh ke genggaman ISIS.

“Saatnya telah datang dan kemenangan besar sudah dekat,” kata Abadi dalam sebuah pernyataan di televisi pemerintah setempat, dikutip dari Al Jazeera, Senin 17 Oktober 2016. PBB bahkan menyebut krisis di negara ini sebagai salah satu yang terburuk di dunia.

Menurut informasi, saat ini masih ada sekitar satu juta orang yang hidup di bawah kendali ISIS. Persiapan untuk merebut Mosul juga telah dilakukan dalam beberapa waktu sebelumnya, di mana pasukan militer telah mengepung kota tersebut.
Menjelang operasi ini, pesawat Irak juga telah menjatuhkan puluhan ribu selebaran pada awal pekan, yang berisi informasi dan petunjuk keselamatan bagi warga Mosul yang masih terkepung. “Kami bangga bisa menjadi bagian dari operasi bersejarah ini,” ujar Brett McGurk, utusan AS untuk koalisi melawan ISIS, melalui akunnya di twitter.

Rifanfinancindo

Leave a comment