2 Wanita AS Mengaku Disentuh Paksa Trump, Tim Kampanye: Itu Pembunuhan Karakter

39d636c6-a8a2-421d-b867-1823879ad1d5_169

Kedua wanita itu, salah satunya muncul dalam video NYT, tidak melaporkan perbuatan Trump ke pihak berwenang. Namun keduanya menceritakan insiden yang mereka alami kepada keluarga dan teman-teman mereka.

“Seluruh artikel ini hanya fiksi, dan bagi New York Times melakukan pembunuhan karakter terorganisir dan salah besar untuk topik seperti ini, sungguh berbahaya,” tegas penasihat senior pada tim Kampanye Trump, Jason Miller, dalam pernyataannya seperti dilansir Reuters dan AFP, Kamis (13/10/2016).

Artikel NYT muncul setelah kehebohan rekaman video tahun 2005, yang menunjukkan Trump membanggakan diri bisa menyentuh dan mencium wanita secara paksa. Trump juga mengaku pernah berusaha menggoda seorang wanita bersuami.

“Untuk mengungkit kembali peristiwa beberapa dekade lalu, dalam upaya memfitnah bahwa Trump meremehkan kekerasan seksual, dan menetapkan level rendah baru saat media berupaya kuat menentukan arah pemilu ini,” imbuhnya.

Dalam artikelnya, NYT memuat keterangan dua wanita bernama Jessica Leeds dan Rachel Crooks yang mengaku pernah dicium dan disentuh Trump secara paksa.  “Kami tetap mempertahankan kisah ini, yang jelas masuk dalam ranah jurnalisme pelayanan publik,” tegas juru bicara NYT dalam pernyataan itu.

Dalam pernyataan terpisah, NYT menyebut Trump menelepon pihaknya dengan nada marah, menyangkal insiden itu pernah terjadi. Trump, sebut NYT, bahkan mengancam akan menggugat surat kabar AS itu.

Tim kampanye calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik, Donald Trump, menyangkal tudingan pelecehan seksual oleh dua wanita yang dimuat New York Times (NYT). Tim Trump menyebutnya sebagai pembunuhan karakter dan mengancam akan menggugat media ternama AS itu.

Isu komentar cabul Trump itu dibahas dalam debat capres sesi kedua pada 9 Oktober lalu. Dalam debat, Trump kembali meminta maaf dan mengaku malu atas perkataannya di masa lalu, namun dia menyebut percakapan itu biasa dibahas sesama pria. Trump juga menegaskan dirinya tidak pernah melakukan semua hal yang diucapkannya dalam video itu.

 

Dua Wanita Mengaku Dicabuli Donald Trump | PT. Rifan Financindo Berjangka Cabang Surabaya

Di sisi lain, Trump menolak semua tudingan itu. Ia mengatakan, semua cerita itu merupakan upaya untuk membunuh karakternya. “Saya sangat sedih karena sikapnya yang merendahkan saya dan menilai saya tak penting dan tak perlu dihargai,” kata Crooks.

Usai serangan seksual yang dilakukan kepadanya terjadi, Leeds sangat marah dan terpukul. Ia langsung pindah ke kelas ekonomi karena tak ingin melihat muka Trump yang menjijikkan.

Kala itu ia masih cantik dan berusia 38 tahun. Rupanya sebelahnya adalah pengusaha sukses Donald Trump. Leeds mengaku tak menyangka tiba-tiba Trump mengangkat tangannya dan berusaha memegang dada. Kemudian ia juga berusaha menyingkap roknya.

Sikap cabul kandidat Presiden Amerika dari Partai Republik Donald Trump rupanya perlahan-lahan mulai tersingkap ke publik. Seorang pebisnis wanita Jessica Leeds mengatakan, tiga dekade lalu ia pernah duduk di bangku kelas pertama pesawat menuju New York.

Leeds memang tak menuntut secara hukum kepada Trump. Namun ia menceritakan pengalaman mengerikan tersebut kepada keluarga dan temannya. “Sikap dia kepada wanita memang mencerminkan karakternya yang murahan. Kami harap orang-orang yang memilihnya berpikir ulang melihat kenyataan ini,” kata Leeds.

Rachel Crooks, mantan resepsionis di real estate Trump Tower mengatakan, bibirnya juga pernah dicium secara tiba-tiba oleh Trump saat bekerja. Itu sangat tak sopan dan menjijikkan.  “Tangan Trump ada di mana-mana. Ia sangat agresif memegang seperti seekor gurita,” katanya seperti dilansir BBC, Kamis, (13/10).

Usai dicium Trump, Crooks lalu menangis histeris dan menceritakan hal itu kepada pacarnya. Bahkan Trump meminta nomornya untuk diberikan ke agen model namun itu tak pernah terjadi.

 

Dua Perempuan Laporkan Pelecehan Seksual Oleh Donald Trump | PT. Rifan Financindo Berjangka Cabang Surabaya

Salah seorang perempuan itu bernama Jessica Leeds, 74, dari Manhattan. Leeds mengisahkan ketika dirinya duduk di sebelah Trump di kabin kelas satu dalam penerbangan ke New York. Dia mengatakan Trump mengangkat penyangga tangan pada kursi lalu meraba payudaranya dan mencoba memasukkan tangan ke dalam rok wanita berusia 38 tahun iitu.

“Sangat tidak pantas. Saya sangat kesal bahwa dia berpikir saya terlalu tidak signifikan sehingga dia bisa melakukan hal seperti itu,” kata Crooks. Baik Crooks maupun Leeds tidak melaporkan kejadian yang mereka alami ke aparat berwenang. Namun, keduanya berbagi pengalaman mereka kepada teman dan kerabat.

Laporan harian New York Times muncul setelah beberapa hari lalu mengemuka sebuah rekaman video Trump yang berkomentar cabul tentang perempuan. Trump meminta maaf atas komentar-komentar yang pernah dia lontarkan. Dia menyebutnya sebagai “perbincangan kamar ganti”.

Pengakuan itu disampaikan kepada harian New York Times sebagaimana dikutip Reuters, Kamis (13/10/2016). Akan tetapi tim kampanye Trump menepis pengakuan kedua perempuan tersebut dengan mengatakan seluruh si artikel itu adalah fiksi. “Dia seperti gurita..tangannya ke mana-mana. Itu adalah sebuah penyerangan,” kata Leeds.

Selain Leeds, New York Times mewawancarai Rachel Crooks, perempuan yang pernah bekerja sebagai resepsionis di perusahaan real estat yang berlokasi di Trump Tower. Crooks, yang saat itu berusia 22 tahun, mengklaim dicium bibirnya oleh Trump di depan lift Trump Tower.

Dua orang perempuan menuding Donald Trump telah melakukan pelecehan seksual karena menyentuh bagian tubuh mereka secara tidak pantas. Namun tudingan tersebut dibantah tim kampanye calon presiden AS itu.

Rifan Financindo

Leave a comment